Fungsi dan Ragam Bahasa Indonesia



Fungsi Bahasa Indonesia
Kedudukan bahasa Indonesia memiliki dua fungsi, yaitu sebagai bahasa nasional dan bahasa negara.
Ø  Bahasa Nasional
Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional memiliki 4 fungsi, yaitu sebagai:
a.    Lambang kebanggaan nasional
b.   Lambang identitas nasional
c.    Alat pemersatu seluruh warga negara yang mempunyai ragam bahasa dan kebudayaan
d.   Alat penghubung antarbudaya dan antardaerah.
Ø  Bahasa Negara
Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa negara ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36, dengan 4 fungsi sebagai:
a.    Bahasa resmi kenegaraan
b.   Bahasa pengantar resmi di lembaga pendidikan
c.    Bahasa resmi dalam penghubung tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan
d.   Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta tegnologi.

Ragam Bahasa Indonesia
Sebenarnya setiap bahasa memiliki kesamaan dalam hal tata bunyi, tata bentuk, tata kata, tata kalimat, dan tata makna. Namun, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan bahasa menjadi tidak seragam, yaitu seperti usia, pendididkan, agama, profesi dan latar belakang daerah. Oleh karena itu, muncullah ragam bahasa. Dalam bahasa Indonesia terdapat 7 ragam bahasa.



ü  Idiolek
Idiolek adalah ragam bahasa yang bersifat perseorangan. Setiap orang dalam berbahasa Indonesia memiliki ciri khas pribadi seperti lafal, tata bahasa, ataupun pilihaan dan kekayaan kata yang dimilikinya. Misalnya, gaya bahasa yang digunakan oleh tiap pengarang novel pasti berbeda. Contohnya antara Dewi Lestari (Novel Supernova) dengan Pramoedya Ananta Toer (Novel Bumi Manusia).
ü  Dialek
Dialek adalah ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari wilayah tertentu. Ada 3 jenis dialek, yaitu dialek regional, dialek sosial, dan dialek temporal.
a.     Dialek Regional
Adalah variasi bahasa yang dipakai di daerah tertentu. Contoh: bahasa Jawa dialek Medan, bahasa Melayu dialek Jakarta, dan bahasa Padang dialek Ambon
b.     Dialek Sosial
Adalah dialek yang dipakai oleh sekelompok sosial tertentu atau dipakai untuk menandai strata sosial tertentu. Contoh: dialek wanita, dialek pria, dan dialek remaja.
c.     Dialek Temporal
Adalah dialek yang dipakai pada kurun waktu tertentu. Contoh: dialek Melayu pada zaman Sriwijaya dan dialek Bali pada zaman Majapahit.
ü  Sosiolek
Sosiolek adalah ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari golongan sosial tertentu. Contoh: ragam bahasa mahasiswa dan ragam bahasa buruh.
ü  Fungsiolek
Fungsiolek adalah ragam bahasa yang digunakan dalam kegiatan suatu bidang tertentu. Contoh: ragam bahasa penelitian, ragam bahasa jumalistik, ragam bahasa hukum, dan ragam bahasa militer. Biasanya ragam bahasa ilmiah bersifat logis dan eksak, sedangkan ragam bahasa sastra penuh dengan kiasan dan ungkapan.
ü  Bahasa Baku
Bahasa Baku adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi formal atau resmi. Kaidah-kaidah dalam ragam bahasa baku, baik dalam bidang fonologi, morfologi, sintaksis, ataupun kosakata , biasanya digunakan secara konsisten.
ü  Bahasa Tidak Baku
Bahasa tidak baku adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi informal atau tidak resmi. Dalam ragam bahasa tidak baku, kaidah dalam bidang fonologi, morfologi, sintaksis, ataupun kosakata sering kali dilanggar.
ü  Bahasa Lisan dan Tulisan
Ragam bahasa menurut sarana dibagi menjadi 2, yaitu ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulisan. Ragam bahasa lisan adalah ragam bahasa yang digunakan secara lisan. Sedangkan ragam bahasa tulisan adalah ragam bahasa yang digunakan secara tertulis.
Dalam pemakaian ragam bahasa lisan, komunikasi biasanya disertai dengan mimik, gerak gerik anggota tubuh, dan intonasi ucapan. Sementara itu, dalam ragam bahasa tulisan, komunikasi dibantu dengan pemakaian tanda baca
Bahasa Lisan
Bahasa Tulisan
Erna :

Bayu :

Erna:



Bayu:

Erna:
“kemarin ada seekor gajah mengamuk lagi di taman safari. Satu mobil rusak parah.”
“Aku sudah tahu kabar itu. Kamu tahu apa penyebabnya?”
“Kata salah seorang petugas, gajah itu merasa terganggu dengan adanya suara mesin kendaraan bermotor milik pengunjung yang melintas di kawasan taman safari.”
“Oh, mungkin di habitat aslinya, gajah menyukai kesunyian.”
“Iya, ini sudah kali ketiga gajah di kebun binatang itu mengamuk dan meremukkan mobil pengunjung.”

Di kebun binatang taman safari sudah terjadi tiga kali perusakan mobil pengunjung oleh gajah. Menurut salah seorang petugas kebun binatang, hal itu terjadi karena gaja-gajah disana merasa terganggu dengan adanya suara mesin kendaraan bermotor.
 

Daftar Pustaka
Prihantini, Ainia. 2015. Master Bahasa Indonesia. Pritameani: Yogyakarta

Komentar